Sabtu, 17 Agustus 2013

Penulangan Plat Lantai

Bersama balok dan kolom, pelat melengkapi ketiga elemen dasar dari bangunan pada umumnya. Pelat dapat terdiri atas unit pra cetak atau sebagian beton yang dicor setempat sedapat mungkin monotolit (menjadi satu) dengan balok pendukungnya. Disini akan dibahas tentang elemen terakhir yaitu pelat.
Sifat pelat di bawah suatu pembebanan, dalam kaitannya dengan keadaan dukungan ujung dan dukungan antara adalah mirip dengan balok. Tergantung pada bentuk panel pelat yang ditinjau, yaitu perbandingan antara panjang pada lebarnya, desain mungkin dilakukan sebagai penegangan satu arah saja, atau dalam dua arah yang biasanya tegak lurus satu dengan yang lain. Di dalam praktek, suatu pelat yang yang direncanakan membentang satu arah saja akan mencoba, menurut beberapa tingkat kemampuannya untuk menegang pada arah lain mengikat sifat alamiah konstruksi sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu, tulangan yang jumlahnya minimum dipasang pada arah tegak lurus terhadap tulangan utama. Peletakan tulangan atas dan tulangan bawah pelat adalah serupa dengan peletakannya pada balok.

Pelat dapat diberi tulangan yang berbentuk anyaman yang sudah dilas dari pabrik (tulangan mes). Pada umumnya disediakan dalam bentuk lembaran atau rol, atau dengan memakai batang tulangan. Beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk penulangan plat menurut PBI 1971 :

  1. Tebal pelat lantai tidak boleh diambil kurang dari 7 cm untuk pelat atap dan 12 cm untuk pelat lantai.
  2. Luas tulangan pembagi harus diambil minimum 0.25% dari luas beton.
  3. Pada pelat-pelat dimana tulangan pokoknya berjalan hanya satu arah saja, maka tegak lurus pada tulangan pokok tersebut harus dipasang tulangan pembagi, minimum 20% dari luas tulangan pokoknya.
  4. Pada pelat-pelat dicor setempat, diameter dari batang tulangan pokok tersebut harus dipasang tulangan pembagi minimum 6 mm.
  5. Pelat-pelat yang memikul beban vertikal ke bawah, walaupun menurut perhitungan teoritis oleh pengaruh pembebanan bentang-bentang pelat yang berbatas hanya memikul momen negatif, tetapi juga harus diberi tulangan bawah. Jumlah tulangan bewah ini harus diambil minimum sama dengan tulangan yang diperlukan oleh pelat tersebut untuk memikul momen negatif, tetapi juga harus diberi tulangan yang diperlukan oleh pelat tersebut untuk memikul beban vertikal yang sama, tetapi dengan tepi-tepinya terjepit penuh. Ketentuan ini tidak berlaku untuk pelat kantilever.
  6. Pelat-pelat yang lebih tebal dari 25 cm senantiasa harus dipasang tulangan atas dan tulangan bawah di setiap tempat, dengan memperhatikan poin 2,3 dan 4. Ketentuan ini tidak berlaku untuk pondasi telapak.

Syarat-syarat Menentukan Tulangan Plat Lantai

Tulangan Plat Lantai

Keterangan gambar:
  1. Luas tulangan pokok ≥ 1,5% (Hr.X).
  2. Luas tulangan pembagi ≥ 0,1% (Hr.Y).
  3. Jarak maksimum penulangan utama (X): (a) 1,2 Hr; (b) 250 mm.
  4. Jarak maksimum penulangan bagi (Y): (a) 2 Hr; (b) 250 mm.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar