Jumat, 16 Agustus 2013

Fungsi Penulangan pada Struktur Beton

Beton adalah batu buatan yang kuat sekali menerima tekanan tetapi sangat lemah apabila menerima gaya tarik. Jadi sifat-sifat beton sangat baik apabila hanya menerima gaya tekan, seperti pada kolom. Tetapi setelah beton tersebut menerima lenturan, seperti pada balok atau pelat, akan timbul sifat-sifat lain yang tampak seperti pada karet busa. Satu sisi pada beton lubang-lubang porinya tertekan sedangkan pada sisi yang lain ubang-lubang tersebut tertarik. Daerah yang tertekan terletak pada bagian yang tertarik pada sebelah luarnya.
Karena beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, maka beton tersebut tidak mampu menerima gaya tarik sehingga mengakibatkan terjadinya retak-retak yang lama-lama bisa mengakibatkan elemen beton akan pecah.
Untuk menjaga retak lebih lanjut serta pecahnya balok tersebut, diperlukan pemasangan tulangan-tulangan baja pada daerah yang tertarik dan daerah dimana beton akan mengalami retak-retak. Alasan menggunakan tulangan baja ialah karena baja sangat baik dan mampu menerima gaya tarik.
Pada beton bertulang, kita memanfaatkan sifat-sifat baik beton dalam menerima tekanan serta memakai tulangan pada daerah-daerah yang menerima gaya tarik.
Jadi tulangan pada konstruksi beton sangat diperlukan untuk menahan gaya tarik yang terjadi, maka dari itu diperlukan luasan tulangan minimum pada penampang beton bruto. Dengan mengetahui φ tulangan minimum yang harus terpasang, maka konstruksi relatif aman untuk dilaksanakan.

Pekerjaan Penulangan

Gaya Tarik pada Beton

Perlu diketahui bahwa pada beton bertulang, tulangan-tulangan baja tersebut tidak mencegah retakan-retakan pada daerah beton bertulang yang menerima tarikan tetapi hanya mencegahnya dari retakan-retakan yang lebih besar (yang dapat terlihat jelas dengan kaca pembesar atau microscope) sehingga mencegah
elemen beton dari kehancuran.
Sebenarnya ada beberapa penyebab keretakan pada besi beton namun sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Dengan mengingat hal ini, kita sekarang mempunyai sebuah kriteria untuk menilai serta memeriksa apakah penempatan tulangan utama pada bagian kerangka mendatar (balok ataupun pelat) sudah benar.

Penempatan Tulangan Utama pada Kerangka Mendatar Balok (Plat)

Karena pelat dapat dibayangkan seperti terbuat dari sambungan balok-balok yang mempunyai perubahan bentuk yang sama pada titik silangnya maka anggapan yang dapat diterapkan sambungan-sambungan balok tersebut pada tiap-tiap arah.




Perubahan Bentuk pada Sambungan-sambungan Balok Plat yang Diberi Tulangan

Pekerjaan Penulangan pada Plat








Tidak ada komentar:

Posting Komentar