Selasa, 06 Agustus 2013

Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku

Beberapa cara perencanaan tebal perkerasan kaku:

Cara- Portland cement
  1. Cara Portland cement, berdasarkan teori Westegaard,dimana harga K,tidak mengalami koreksi terhadap kadar air.
  2. Untuk menentukan kekuatan beton,dipergunakan SF = factor keamanan.
  3. Bila ada gejala ‘pumping, tebal subbase dusarankan 10-15 cm.
  4. Bila ada gejala perubahan kerataan subgrade, maka disarankan tebal subbase 15-30 cm. 

Cara-Corps of Engineers 
  1. Cara ini di dasarkan kepada pengalaman-pengalaman dan teori-teori Westegaard.
  2. Harga K (Modulus reaksi tanah dasar) diperoleh dari ‘Plate Loading Test’ dan diadakan koreksi terhadap kadar air (yang paling jelek).
  3. Dengan mengetahui harga K, tegangan hancur beton, beban roda, maka tebal plat dapat dihitung.
  4. Corps of Engineers juga telah menurunkan cara perencanaan tambahan lapisa beton, sesuai dengan Manual EM 110-45-303, Engineering and Design Rigid Airfield Pavement.

Cara NAVY 
  1. Cara ini hampir sama dengan cara Corps of Engineers.
  2. Harga K (Modulus reaksi tanah dasar) juga dikoreksi terhadap air.
  3. Tebal subbase dapat ditentukan berdasarkan hasil ‘Loading test’ pada waktu evaluasi subgrade (tanah dasar).
  4. Untuk memudahkan perhitungan, cara NAVY telah menurunkan grafik-grafik perencanaan.
  5. Dengan menentukan terlebih dahulu nilai-nilai K (Modulus of subgrade reaction), tegangan hancur beton, pembebanan, maka grafi-grafik dimaksud dapat digunakan untuk perhitungan yang diinginkan.
Cara AASHTO 
  1. Cara ini juga diturunkan berdasarkan teori-teori DR.H.M. Westegaard.
  2.  Harga K (Modulus of Subgrade Reaction) ditentukan dengan “Plate Loading Test” tanpa koreksi terhadap kadar air.
  3.  Untuk memudahkan dalam perhitungan, telah disusun monogram-monogram atas dasar analisa traffic untuk Umur Rencana (UR = 20 tahun).
  4. Untuk beton ditentukan : Tegangan yang bekerja diambil sebesar 75 % dari Modulus Hancur Beton pada umur 28 hari.
  5.  Index permukaan ditentukan : (a) Pt = 2,5 untuk “Major Highway”, dan (b) Pt = 2,0 untuk “Secondary Highway”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar