terbaharui. PLTA terbagi atas beberapa jenis yaitu:
PLTA Aliran Sungai Tanpa Kolam Tando
PLTA
dengan aliran sungai langsung
Keterangan:
- Sungai 7. Power house
- Saringan 8. Bendung
- Bak
pengendapan
pasir 9. Saluran pembersih
- Pressure
tunel
10. Saluran pengelak
- Surge
tank
11. Sungai
- Penstock valve
Air
sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring terlebih
dahulu dan ditampung di suatu kolam yang berfungsi untuk:
- Mengendapkan pasir
- Mengendapkan lumpur
- Sebagai reservoir
Air dari kolam tersebut dialirkan
melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Kolam tando dilengkapi dengan beberapa pintu air gunanya untuk pengisian /
pengosongan bila kolam tando diadakan pemeliharaan.
PLTA
dengan kolam Tando
PLTA
dengan menggunakan waduk (reservoir)
PLTA tipe
ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Tetapi PLTA ini
dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga
kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi. Waduk
ini biasanya berbentuk hampir seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari
danau asli sebagai penampung air hujan sebagai cadangan
untuk musim kemarau. PLTA jenis ini banyak terdapat di negara-negara yang
memiliki curah hujan sedikit, hanya 2-3 bulan saja, atau negara 4 musim.
PLTA yang
menggunakan bendungan
PLTA Aliran Danau
Sumber air dari PLTA ini adalah
sebuah danau yang potensinya cukup besar. Untuk pengambilan air yang masuk ke
PLTA dilaksanakan dengan:
- Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai
pelimpas yang berlokasi pada mulut sungai.
- Perubahan dugaan muka air (DMA) + 4 meter
- Intake
Lay Out
PLTA Danau
PLTA
Pasang Surut
Air
laut Pasang: Air laut memasuki teluk (sebagai kolam) melewati bangunan sentral, sehingga air laut mendorong sudut-sudut jalan (runner) dari turbin.
Turbin memutarkan generator sehingga menghasilkan energi listrik sehingga kolam
akan terisi oleh air laut dan permukaan air laut menjadi sama, berarti tenaga
penggeraknya tidak ada dan turbin berhenti berputar. Air Laut Surut: Pada saat
air laut surut, permukaan air kolam lebih tinggi dari permukaan air laut. Air
kolam akan mengalir ke laut melalui bangunan sentral dan akan memutar sudu-sudu
turbin yang seporos dengan generator sehingga didapat energi listrik kembali
sampai terjadi air pasang lagi.
(a) Keadaan pasang (b) Keadaan surut
PLTA dengan Pompa
PLTA
jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat,
air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali
yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi
listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit
listrik lain digunakan untuk
memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat
dibutuhkan. Di Indonesia pembangkit ini cocok dikembangkan karena pada saat
malam hari, semua orang serempak menggunakan listrik sehingga beban melonjak
secara seketika, sedangkan siang hari hanya sedikit orang yang menggunakan listrik.
Pembangkit ini bertujuan untuk menyimpan energi listrik sisa yang dibangkitkan.
Sisa listrik yang dibangkitkan oleh PLTU lainnya digunakan untuk memompa air
dan digunakan saat beban puncak di malam hari.
PLTA
Pompa
Bersambung.....(selanjutnya baca Pemanfaatan Air untuk PLTA Part 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar