Perkolasi, Bila air masuk (infiltrates) ke dalam tanah, gerakan air ke bawah melalui profil tanah telah mulai. Perkolasi, kondisi jenuh air bergerak ke bawah karena pengaruh gravitasi. Atau, air bergerak sebagai aliran tak jenuh (unsaturated flow) karena gaya kapiler.
Infiltrasi adalah perpindahan air dari
atas ke dalam permukaan tanah. Kebalikan infiltrasi adalah rembesan (see
page). Sedangkan yang dimaksud dengan daya Infiltrasi (Fp)
adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi
permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Besarnya daya infiltrasi dinyatakan
dalam mm/jam atau mm/hari. Untuk lebih memperjelas arti f dan p, dapat dilihat
dari gambar di bawah ini:
Pada Gambar A di atas akan menghasilkan daya
infiltrasi yang besar, tetapi daya perkolasinya kecil, karena lapisan atasnya
terdiri dari lapisan kerikil yang mempunyai permeabilitas tinggi dan lapisan
bawahnya terdiri dari lapisan tanah liat yang relatif kedap air. Demikian juga
sebaliknya pada Gambar B akan menghasilkan daya infiltrasi yang kecil, tetapi
daya perkolasinya besar, karena lapisan atasnya terdiri dari lapisan kedap air
dan lapisan bawahnya tiris.
Empat zona dalam infiltrasi
Infiltrasi
mempunyai arti penting terhadap:
Proses Limpasan
Daya infiltrasi menentukan
besarnya air hujan yang dapat diserap ke dalam tanah. Sekali air hujan tersebut
masuk ke dalam tanah ia dapat diuapkan kembali atau mengalir sebagai air tanah.
Aliran air tanah sangat lambat . Makin besar daya infiltrasi, maka perbedaan
antara intensitas curah dengan daya infiltrasi menjadi makin kecil. Akibatnya
limpasan permukaannya makin kecil sehingga debit puncaknya juga akan lebih
kecil.
Pengisian Lengas Tanah (Soil
Moisture) dan Air Tanah
Pengisian lengas tanah dan air tanah adalah penting
untuk tujuan pertanian. Akar tanaman menembus daerah tidak jenuh dan menyerap
air yang diperlukan untuk evapotranspirasi dari daerahtidak jenuh tadi.
Pengukuran lengas tanah menggunakan alat ukur:
Pengisian
kembali lengas tanah sama dengan selisih antara infiltrasi dan perkolasi (jika
ada). Pada permukaan air tanah yang dangkal dalam lapisan tanah yang berbutir
tidak begitu kasar, pengisian kembali lengas tanah ini dapat pula diperoleh
dari kenaikan kapiler air tanah.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi infiltrasi adalah:
a. Karakteristik –karakteristik hujan
b. Kondisi-kondisi permukaan tanah
- Tetesan hujan, hewan maupun
mesin mungkin memadatkan permukaan tanah dan mengurangi infiltrasi.
- Pencucian partikel yang halus
dapat menyumbat pori-pori pada permukaan tanah dan mengurangi laju inflasi.
- Laju infiltrasi awal dapat
ditingkatkan dengan jeluk detensi permukaan.
- Kepastian infiltrasi
ditingkatkan dengan celah matahari.
- Kemiringan tanah secara
tidak langsung mempengaruhi laju infiltrasi selama tahapan awal hujan
berikutnya.
- Penggolongan tanah (dengan
terasering, pembajakan kontur dan lain-lain) dapat meningkatkan kapasitas
infiltrasi karena kenaikan atau penurunan cadangan permukaan.
c. Kondisi-kondisi penutup permukaan
- Dengan melindungi tanah dari dampak tetesan hujan dan dengan
melindungi pori-pori tanah dari penyumbatan, seresah mendorong laju infiltrasi
yang tinggi
- Salju mempengaruhi infiltrasi dengan cara yang sama seperti
yang dilakukan seresah.
- Urbanisasi (bangunan, jalan, sistem drainase bawah permukaan)
mengurangi infiltrasi.
d. Transmibilitas tanah
- Banyaknya pori yang besar,
yang menentukan sebagian dari setruktur tanah, merupakan salah satu
faktor
penting yang mengatur laju transmisi air yang turun melalui tanah.
- Infiltrasi beragam secara
terbalik dengan lengas tanah.
c. Karakteristik-karakteristik air yang berinfiltrasi
- Suhu air mempunyai
banyak pengaruh, tetapi penyebabnya dan sifatnya belum pasti.
- Kualitas air merupakan faktor lain yang mempengaruhi
infiltrasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju infiltrasi:
Laju infiltrasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
jenis permukaan tanah, kadar air, tumbuh-tumbuhan, dan cara pengolahan tanah.
Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok (Musgrave dan
Holtan, 1964 dalam Sri Harto, 1984), yaitu sifat-sifat permukaan tanah,
kepadatan tanah, sifat dan jenis tanaman.
Sifat-sifat
permukaan tanah
Proses infiltrasi diawali dengan meresapnya air melalui
permukaan tanah, maka sifat-sifat permukaan tanah memegang peranan penting
bahkan untuk menentukan batas infiltrasi dengan tidak mengabaikan peranan dari
lapisan tanah di bawahnya. Diantara
sifat-sifat yang penting adalah kepadatan tanah, sifat dan jenis tanaman, dan cara
bercocok tanam.
Kepadatan
tanah
Makin meningkatnya kepadatan tanah maka infiltrasi makin
kecil. Akibat adanya impak butir-butir air hujan pada waktu terjadi hujan maka
kepadatan tanah akan bertambah.
Sifat
dan jenis tanaman
Dengan adanya tanaman akan memberikan keuntungan karena
akan memperbesar infiltrasi. Hal ini disebabkan adanya:
- Akar tanaman yang menyebabkan struktur tanah makin gembur yang berarti memperbesar permeabilitas tanah.
- Tanaman di permukaan yang dapat mengurangi kecepatan “run-off” sehingga memperbesar waktu tinggal air di permukaan.
- Pemadatan yang diakibatkan oleh impak butir-butir air hujan di permukaan sangat berkurang. Sebenarnya yang memberikan pengaruh lebih besar adalah kerapatan tanaman daripada jenis tanaman.
Cara pengerjaan tanah dengan tersering yang benar akan
memperbesar
infiltrasi pula.
Sifat
transmisi lapisan tanah
Sifat perlapisan tanah juga akan sangat menentukan
besarnya laju infiltrasi, misalnya:
- Formasi tanah dengan kapasitas perkolasi besar tetapi kapasitas infiltrasi kecil.
- Formasi tanah dengan kapasitas infiltrasi besar tetapi kapasitas perkolasi kecil.
Kapasitas penampungan menentukan penampungan untuk air
infiltrasi tetapi dapat juga menyebabkan tahanan terhadap aliran air. Pada
menit pertama infiltrasi cukup besar, tetapi apabila pori-pori tanah telah
terisi air maka infiltrasi sepenuhnya ditentukan oleh laju transmisi lapisan
tanah. Kadar air awal (initial moisture
content) berpengaruh paling besar pada 10-20 menit pertama. Pengembalian
kadar air pada “field capacity” atau
pengisian kembali
ke “soil moisture deficiency” akan
terjadi kira-kira sesuai skema berikut:
Perkolasi adalah pergerakan air di dalam tanah
melalui “soil moisture zone” pada lapisan tidak kenyang air (tak
jenuh/unsaturated) sampai mencapai muka air tanah/ke dalam lapisan jenuh
(CD.Soemarto, 1999). Perkolasi tidak akan terjadi sebelum daerah tak jenuh
mencapai kapasitas lapang (field
capacity).
Untuk
mempermudah uraian selanjutnya perlu dijelaskan pengertian beberapa istilah yang digunakan, antara lain:
- Kapasitas lapang (field capacity) adalah jumlah kandungan air maksimum yang dapat ditahan oleh tanah terhadap pengaruh gaya gravitasi.
- Soil moisture deficiency (smd) adalah jumlah kandungan yang masih diperlukan untuk membawa tanah pada “field capacity”.
- Abstraksi awal (initial abstraction) adalah jumlah intersepsi dan tampungan permukaan (depression storage) yang harus dipenuhi sebelum terjadi limpasan (overland flow).
- Intersepsi adalah air hujan yang langsung diserap oleh tanaman
- Kapasitas infiltrasi (fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang bisa terjadi jika ada cukup air. Kapasitas ini tergantung dari kondisi permukaan, termasuk lapisan tanah yang paling atas. Satuan yang biasa digunakan adalah mm/jam.
- Laju infiltrasi (fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.
- Kapasitas perkolasi (Pp) adalah laju perkolasi maksimum. Kapasitas perkolasi dipengaruhi oleh kondisi tanah di bawah permukaan pada daerah tak jenuh.
- Laju perkolasi (Pa) adalah laju perkolasi yang sesungguhnya terjadi. Laju perkolasi tergantung pada kondisi tanah baik, di permukaan maupun di bawah permukaan pada daerah tak jenuh. Nilainya sangat dipengaruhi oleh laju infiltrasi dan kapasitas perkolasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar