- Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membasahi tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yang ada di tanah tersebut.
- Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang meliputi : mengatur suhu dari tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengangkut bahan pupuk dengan melalui aliran air yang ada, menaikkan muka air tanah, meningkatkan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya
Irigasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu
cara pemberian air, baik secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk
memberi kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Cara Pemberian Air Irigasi
Pemberian
air irigasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Secara alamiah:
- Secara alamiah air disuplai kepada tanaman melalui air hujan.
- Cara alamiah lainnya, adalah melalui genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan menggenangi suatu daerah selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap ditanami pada musim kemarau.
Ketika penggunaan air ini mengikutkan pekerjaan rekayasa
teknik dalam skala yang cukup besar, maka hal tersebut disebut irigasi buatan (Artificial
Irrigation).
Sedangkan
Irigasi buatan (Artificial Irrigation) secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua)
bagian :
- Irigasi Pompa (Lift Irrigation), dimana air diangkat dari sumber air yang rendah ke tempat yang lebih tinggi, baik secara mekanis maupun manual.
- Irigasi Aliran (Flow Irrigation), dimana air dialirkan ke lahan pertanian secara gravitasi dari sumber pengambilan air.
Metode Irigasi Lahan Pertanian
Di era
modern ini sudah berkembang berbagai macam jenis metode irigasi untuk lahan pertanian. Ada 4
jenis irigasi yang banyak ditemui
saat ini yaitu:
Irigasi permukaan (Surface Irrigation)
Irigasi permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno dan pertama di
dunia. Irigasi ini dilakukan dengan cara
mengambil air langsung dari sumber air
terdekat kemudian disalurkan ke area permukaan lahan pertanian
mengggunakan
pipa/saluran/pompa sehingga air akan meresap sendiri ke pori-pori tanah. Sistem
irigasi ini
masih banyak dijumpai di sebagian besar masyarakat Indonesia karena
tekniknya yang praktis.
Irigasi Bawah Permukaan (Sub Surface Irrigation)
Irigasi bawah permukaan adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meresapkan
air ke dalam tanah dibawah zona perakaran tanaman melalui sistem saluran
terbuka maupun dengan pipa bawah tanah.
Irigasi
Pancaran (Sprinkle Irrigation)
Irigasi
pancaran
adalah adalah irigasi modern yang menyalurkan air dengan tekanan sehingga
menimbulkan tetesan air seperti hujan ke permukaan lahan pertanian. Pancaran
air tersebut diatur melalui mesin pengatur baik manual maupun otomatis. Sistem
ini banyak digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, New Zealand
dan Australia. Selain untuk pengairan, sistem ini juga dapat digunakan untuk
proses pemupukan.
Irigasi
Tetes (Drip Irrigation)
Irigasi tetes
adalah sistem irigasi dengan menggunakan pipa atau selang berlubang dengan
menggunakan tekanan tertentu yang nantinya air akan keluar dalam bentuk tetesan
langsung pada zona perkaran tanaman.
Manfaat Irigasi
Adapun
manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah:
- Untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
- Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
- Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
- Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
- Untuk pengelontoran air, yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran/ pencemaran/limbah/sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan (saluran drainase) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
- Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
Keuntungan Dibangunnya Irigasi
Keuntungan dari pada dibangunannya suatu sistem
irigasi dan bangunannya, secara umum
adalah sebagai
berikut:
Mengatasi kekurangan pangan /
bahaya kelaparan.
1. Sifat hujan ini hanyalah musiman dan sering tidak tentu.
2. Keterbatasan kondisi kemampuan para petani dipedesaan yang amat rendah
dan bahkan sedikit
punya kelebihan persediaan bahan makanan, maka pada musim
paceklik / kemarau yang panjang
akan mengakibatkan terjadinya bahaya kelaparan.
3. Dengan adanya jaringan irigasi, ketersediaan air lebih terjamin.
Meningkatkan produksi dan nilai
jual hasil tanaman.
1. Produksi dari hampir semua jenis tanaman akan meningkat, dengan adanya
pemberian air yang tepat
waktu dan tepat jumlah.
2. Dengan melakukan percobaan-percobaan kita dapat mengetahui kebutuhan
air yang opotimum untuk
suatu jenis tanaman pada daerah tertentu, sehingga
dapat dihasilkan tingkat produksi tanaman yang
paling maksimum.
3. Pemberian air yang kurang ataupun melebihi jumlah air yang diperlukan
akan menurunkan tingkat
produksi tanaman tersebut.
4. Ketika ketersediaan air terjamin secara terus menerus, maka
tanaman-tanaman yang unggul/lebih baik
secara alamiah akan mengungguli tanaman
yang kurang baik, sehingga yang tertinggal adalah tanaman
tanaman yang unggul
yang lolos dari seleksi alam. Dengan demikian hasil produksinyapun akan lebih
baik dalam hal kualitas.
5. Dengan kualitas produksi yang lebih baik akan meningkatkan nilai jual
dari tanaman tersebut.
6. Berkurangnya/menghilangnya tanaman campuran (mixed cropping).
Peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Indonesia dengan penduduknya yang hampir
mencapai 200 juta jiwa, sebagian besar menggantungkan
hidupnya dari sektor
pertanian. Dengan terjaminnya serta dapat berkembangnya sektor pertanian,
berarti
akan membantu pemerintah secara nyata dalam meningkatkan Produk
Domestik Bruto (GDP), hal ini
terbukti dimana pada saat krisis moneter yang
baru saja kita alami ternyata sektor pertanianlah yang paling
sedikit terpengaruh
bahkan dapat berjaya, seperti coklat, kopi, dll.
Pembangkit Tenaga Listrik.
Pada proyek yang direncanakan
terutama untuk irigasi, penambahan sebagai pembangkit tenaga listrik
biasanya
dapat dilakukan dengan biaya yang relatif tidak terlalu besar. Pada proyek
besar sekarang ini
biasanya direncanakan dari awal sudah untuk irigasi dan
pembangkit tenaga listrik.
Transportasi Air (Inland
Navigation).
Saluran irigasi dapat dipergunakan sebagai prasarana
transportasi air. Pada saat ini hal tersebut masih / sudah
jarang dilakukan,
karena faktor kecepatan yang kurang, tetapi dari segi biaya maka transportasi
air (Inland
Navigation) adalah sarana tranport yang paling murah, sehingga
dapat mengurangi beban transportasi darat
yaitu jalan raya atau kereta api.
Efek terhadap Kesehatan
Dampak langsung dengan adanya saluran irigasi
adalah meningkatnya kelembaban, sehingga akan
membangkit-kan bahaya malaria,
kecuali dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti tersedianyan
fasilitas
drainage yang baik, tidak membiarkan adanya genangan pada bekas galian (Borrow
Pit), dll.,
sehingga efek kelembaban dapat diminimalisir. Dampak tidak langsung
adalah mengurangi tingkat kegagalan
panen dan meningkatkan produksi pangan,
sehingga akan meningkatkan gizi penduduk.
Supply Air Baku.
Pada beberapa daerah yang terpencil, saluran irigasi
kadang-kadang merupakan satu-satunya sumber air
untuk keperluan domestik karena
sumur yang ada harus digali yang dalam untuk mendapatkan air.
Peningkatan Komunikasi /
Transportasi.
Pada semua saluran irigasi yang penting biasanya
disediakan jalan inspeksi untuk melakukan pengontrolan,
Jalan ini biasanya
bukan jalan umum dan mempunyai konstruksi yang sederhana, tetapi kadang-kadang
didaerah pedalaman jalan ini adalah satu-satunya jalan yang tersedia.
Perundangan yang Mengatur tentang Pemanfaatan Air untuk Irigasi
Peraturan yang mengatur tentang pemanfaatn air untuk irigasi ada beberapa, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
3. Peraturan Menteri PU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem
Irigasi Partisipatif (PPSIP)
4. Peraturan Menteri PU Nomor 32 Tahun 2007 tentang OP Jaringan Irigasi
(Ingin tahu contoh pemanfaatan air untuk irigasi, buka atau cari saja "Contoh Pemanfaatan Air untuk Irigasi"
di blog ini, Terimakasih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar