Rabu, 11 Februari 2015

Geotekstile

Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.


Beberapa fungi dari geotekstil yaitu:
  1. untuk perkuatan tanah lunak.
  2. untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan tanah.
  3. sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan pelindung.
Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus:
  1. Timbunan tanah diatas tanah lunak
  2. Timbunan diatas pondasi tiang
  3. Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence
Penggunaan konstruksi perkuatan pada lahan basah pertama kali dilaporkan dengan menggunakan steel mseh di bawah konstruksi timbunan pada daerah pasang surut di Perancis. Perbandingan antara timbunan di atas tanah gambut di Afrika dengan dan tanpa perkuatan dilaporkan. Dinyatakan bahwa selain woven polypropylene fabric, tegangan tarik semua jenis geotextile yang diambil contohnya dari pemasangan setahun sebelumnya berkurang antara 25% sampai 36% dari tegangan tarik awalnya, meskipun tidak berpengaruh banyak pada fungsinya.
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah. Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional. Jenis geotextile ada 2 ,yaitu:
  1. Woven Geotextile (Anyaman)
  2. Non-Woven Geotextile (Nir-Anyam)
Penggunan Woven Geotextile akan memberikan hasil yang lebih baik sebab arah gaya dapat disesuaikan dengan arah serat, sehingga deformasi dapat dikontrol dengan baik. Pada non-Woven Geotextile arah serat dalam struktur geotextile tidak terarah, sehingga apabila dibebani, maka akan terjadi deformasi yang sangat besar, dan sulit dikontrol. Dalam penggunaan geotekstil kita harus menetapkan perkuatan sebesar apa yang dibutuhkan, berikut faktor-faktor yang harus diperhatikan;
  1. Jenis geotekstil yang akan digunakan
  2. Sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang terjadi pada konstruksi perkuatan kecil.
  3. Sifat pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan yang lebih besar akan memerlukan perkuatan dengan tensile strength yang lebih besar pula.
  4. Kondisi lingkungan, Perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa serta mikro organisme seperti bakteri akan mengurangi kekuatan geotextile.
  5. Bahan timbunan yang akan digunakan.

Pemasangan Goetekstile


Geotekstil pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya. Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil, diantaranya:
  1. Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan.
  2. Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang.
  3. Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
  4. Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah timbunan.
  5. Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.
Selain itu, geotekstil juga mempunyai kelemahan, yaitu SINAR ULTRAVIOLET, karena bahan geosintetik akan mengalami degradasi yang cepat dibawah terik sinar matahari. Metode/cara Pemasangan Geotekstil;
  1. Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan.
  2. Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping terhadap lembaran berikutnya.
  3. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), geotekstil dipasang mengikuti arah kurva.
  4. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda (beban lalu-lintas).
  5. Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka digunakan geotekstil yang berwarna hitam.

Woven Geotextile
Woven Geotextile Woven Geotextile adalah lembaran Geotextile terbuat dari bahan serat sintetis
tenunan dengan tambahan pelindung anti ultra violet yang mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, yang dibuat untuk mengatasi masalah untuk perbaikan tanah khususnya yang terkait di bidang teknik sipil secara efisien dan efektif, antara lain untuk mengatasi atau menanggulangi masalah pembuatan jalan dan timbunan pada dasar tanah lunak, tanah rawa.
Bahan baku material ini adalah Polypropylene polymer (PP) dan ada juga dari Polyester (PET) yang didukung oleh hasil test dan hasil riset di laboratorium, mengikuti standar ASTM, antara lain : kekuatan tarik, kekuatan terhadap tusukan, sobekan, kemuluran dan juga ketahanan terhadap mico organisme, bakteri, jamur dan bahanbahan kimia.
Material ini dibuat dalam berberapa macam tipe dengan spesifikasi terlampir. Pemilihan tipe yang tepat tergantung pada kondisi tanah dasar, fungsi dan beban yang direncanakan.
Aplikasi:
  1. Konstruksi Jalan
  2. Perkuatan timbunan
  3. Reklamasi
  4. Longsoran atau slope reinforcement
  5. Konstruksi jalan kereta api
  6. Bendungan
  7. Area Parkir
  8. Break Water, Jetty
  9. Konstruksi bronjong
  10. Revetment & Riprap pantai
  11. Pengembangan lahan untuk industri dan hunian, dll
Keuntungan:
  1. Mencegah bercampurnya tanah dasar lunak dengan tanah urugan diatasnya
  2. Mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi
  3. Mencegah terjadinya penurunan yang tidak merata (defferential settlement)
  4. Menghemat Biaya Rehabilitasi dikarenakan fondasi jalan yang lebih stabil
  5. Harga pemasangan dan bahan yang murah
  6. Mengurangi biaya untuk mengganti tanah lunak
  7. Mengurangi material timbunan
  8. Mempercepat waktu konstruksi
  9. Menambah atau meningkatkan subgrade bearing capacity CBR tanah dasar
  10. Ketahanan terhadap micro organisme, jamur, dan bahan-bahan kimia










Non Woven Geotextile
Non woven needlepunched geotextile biasa diaplikasi dibidang geotechnical engineering. Non woven geotextile terbuat dari bahan Polyester fibres dan ada juga dari polypropylene, mempunyai kuat tarik yang cukup tinggi, excellent durability terhadap temperatur, suhu, cuaca, mikro organisme dan chemical.
Digunakan untuk separator (high tensile strength), filtrasi, drainage, erosion control (high water permeability), proteksi dll. khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan teknik sipil.
Material ini dibuat dalam beberapa tipe, spesifikasi terlampir, pemilihan tipe tergantung kondisi tanah dasar, fungsi dan beban yang direncanakan.
Beberapa contoh penggunaannya:
  1. konstruksi jalan, 
  2. konstruksi kereta api, 
  3. rekalamasi, reveatment dan riprap pantai, 
  4. coastal break water, 
  5. filter dibelakang konstruksi bronjong, 
  6. filter pada lapangan olahraga, 
  7. area parkir, 
  8. timbunan 
  9. dan lain-lain
Aplikasi Separator:
  1. Material ini memisahkan antara tanah dasar yang lunak, tanah kembang susut (ekspansif) dengan granular, tanah urugan diatasnya, sehingga tebal desain granular akan tetap bisa terjaga. 
  2. Sebagai pemisah, geotextile ini mencegah kontaminasi butiran kasar urugan untuk badan jalan dengan tanah dasar lunak, dengan mencegah bercampurnya bahan lapisan badan jalan, kekuatan dan kekakuan yang diperlukan dalam fungsinya sebagai penyebar beban permukaan dapat tetap terjaga.
  3. Sebagai separator geotextile mencegah hilangnya agregat sekaligus mengurangi jumlah material pengisi (urugan) yang pada akhirnya akan menghemat biaya pelaksanaan danjuga pemeliharaan. Aplikasi untuk konstruksi jalan reklamasi, jalan kereta api, timbunan, area parkir, dll.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar