Jumat, 07 Februari 2014

Material-material pada Pelaksanaan Perkerasan Jalan Raya

Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan. Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki.Jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut:
Tanah Liat Koloidal (Colloid)
Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya kurang dari 1µ (µ dibaca mikron ; 1 µ =1/1000 mm). Butir- butirnya diselimuti oleh suatu selaput air. Gaya adhesi tanah liat koloidal terhadap air itu besar sekali.
Tanah liat biasa (clay)
Bentuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya
antara 1 µ dan 5 µ. Gaya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu tidak seberapa besar.
Tanah lumpur (silt)
Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang agak kasar. Besar butir- butirnya antara 5 µ dan 50 µ gaya adhesi tanah lumpur terhadap air itu kecil sekali.
Pasir halus (fine sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar. Besar butir- butirnya antara 50 µ dan 200 µ. Tidak ada gaya adhesi antara butir- butir pasir halus dan air.
Pasir Kasar (Coarse sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut- sudut kasar dan tajam. Besar butir- butirnya antara 200 µ dan 2 mm. tidak ada gaya adhesi antar butir- butir pasir kasar dan air.
Kerikil (gravel)
Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macam ada yang bulat, bulat telur dan ada yang pipih. Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm.

Agregat (Sub Base Course dan Base Course)
Ditinjau dari asal kejadiannya agregat/ batuan dapat dibedakan:
Batuan beku
Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan membeku. Dibedakan atas, batuan beku luar (extrusive igneous rock) dan batuan beku dalam (intrusive igneous rock).
Batuan sedimen
Sedimen berasal dari campuran partikel mineral, sisa- sisa hewan dan tanaman. Berdasarkan cara pembentukannya batuan sedimen dapat ddibedakan atas:
  • Batuan sedimen yang dibentuk secara mekanik seperti breksi, konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan ini banyak mengandung silica.
  • Batuan sedimen yang di bentuk secara organis seperti batu gamping, batu-bara, opal.
  • Batuan sedimen yang dibentuk secara kimiawi seperti batu gamping, garam, gips dan flint.
Batuan metamorf
Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku yang mengalami proses perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan temperature dari kulit bumi.

Berdasarkan proses pengolahannya.
Agregat alam
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan, dinamakan agregat alam. Dua bentuk agregat alam yang sering dipergunakan yaitu: kerikil dan pasir. Kerikil adalah agregat dengan ukuran partikel >¼ inch (6,35 mm), Pasir adalah agregat dengan ukuran partikel < ¼ inch tetapi lebih besar dari 0,075 mm (saringan no.200).
Agregat yang melalui proses pengolahan
Di gunung- gunung atau di bukit- bukit sering ditemui agregat masih berbentuk batu gunung sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan. Agregat ini harus melalui proses pemecahan terlebih dahulu supaya diperoleh:
  • Bentuk partikel bersudut diusahakan berbentuk kubus.
  • Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik.
  • Gradasi sesuai yang diinginkan.
Proses pemecahan agregat sebaiknya menggunakan mesin pemecah batu (Crusher stone) sehingga ukuran partikel yang dihasilkan dapat terkontrol sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Agregat buatan
Agregat yang merupakan mineral filler/ pengisi (partikel dengan ukuran 0,075)

Aspal (Surface Course)
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat tua,pad temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat.jika dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi lunak atau cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan atau penyiraman pada kekerasan macadam ataupun peleburan.Jika temperature mulai turun,aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada rempatnya (sifat termoplastis). Berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :
Aspal alam,dapat dibedakan atas
  • Aspal gunung (rock asphalt),contoh aspal dari pulau beton
  • Aspal danau (lake asphalt) contoh aspal dari Bermudez,Trinidad.
Aspal buatan
  • Aspal minyak merupakan hasil penyulingan minyak bumi 
  • Tar,merupakan hasil penyulingan batubara tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan kara lebih cepat mengeras,peka terhadap perubahan temperature dan beracun.
Sifat Aspal
Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai :
  • Bahan pengikat,member ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri
  • Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar