Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat
untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan,
penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang segi
empat harus mempunyai sudut-sudut yang ditumpulkan. Pipa pancang berongga
(hollow piles) harus digunakan bilamana panjang tiang yang diperlukan melebihi
dari biasanya.
Baja tulangan harus disediakan untuk menahan
tegangan yang terjadi akibat pengangkatan, penyusunan dan pengangkutan tiang
pancang maupun tegangan yang terjadi akibat pemncangan dan beban-beban yang
didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40 mm dan bilamana tiang
pancang terekspos terhadap air laut atau korosi lainnya, selimut beton tidak
boleh kurang dari 75 mm.
Gambar 1 Langkah
Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang
Pelaksanaannya akan dijelaskan seperti
dibawah ini :
Persiapan
Lokasi Pemancangan
Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan
diletakan, tanah haruslah dapat menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir
kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus
diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-batas
yang ditunjukan oleh gambar kerja.
Persiapan
Alat Pemancang
Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang
tiang yang sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang
pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan atau
mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bila diperlukan,
pelaksana dapat melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.
Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis
drop hammer, diesel atau hidrolik. Berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya
tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan untuk
diesel hammer berat palu tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang
total beserta topi pancangnya ditambah 500 kg dan minimum 2,2 ton.
Gambar 2 Alat Pemancang
Penyimpanan Tiang Pancang
Tiang
pancang disimpan di sekitar lokasi yang
akan dilakukan pemancangan. Tiang pancang disusus seperti piramida, dan dialasi
dengan kayu 5/10. Penyimpanan dikelompokan sesuai dengan type, diameter,
dimensi yang sama.
Gambar 3
Penyimpanan Tiang Pancang
Pemancangan
Kepala tiang
pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel. Tiang pancang
diikatkan pada sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik sehingga tiang
pancang masuk pada bagian alat.
Gambar 4 Tiang
Pancang Ditarik dengan Sling
Gambar 5 Tiang Pancang
Dimasukan pada Bagian Alat
Gambar 6 Tiang
Pancang Diluruskan
Setelah kemiringan telah sesuai,
kemudian dilakukan pemancangan dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang.
Gambar 8
Pemancangan Tiang Pertama
Bila kedalaman
pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang satu batang, maka perlu
dilakukan penyambungan dengan tiang pancang kedua, yaitu dengan pengelasan.
Gambar 9
Penyambungan Tiang Pancang dengan Pengelasan
Tiang pancang harus dipancang sampai
penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu sesuai dengan perencana atau Direksi
Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemancangan di titik berikutnya dengan langkah
yang sama. Video metode pelaksanaan pondasi tiang pancang dapat dilihat di bawah ini:
Sumber:
https://www.academia.edu/4710752/BAB_I_METODE_PELAKSANAAN_PONDASI_TIANG_PANCANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar