Senin, 18 Januari 2016

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegoatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek
Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan pengambilan sampel bahan dari quary di sungai yang berada di lokasi proyek, atau tempat yang berdekatan dengan lokasi proyek, diantaranya: batu, pasir, dan asphal selanjutnya dibawa ke laboratorium job mix design yang akan dijadikan sebagai acuan kerja
Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Penentuan lokasi basecamp, pembuatan kantor lapangan dan fasilitasnya di lokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan
Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan arus lalu lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai di setiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan
Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis Survey rekayasa lapangan dilaksanakan untuk mennetukan kondisi fisik dan struktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada di lokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sistem dan tata cara survey dikordinasi dengan direksi teknis
Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan di dalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang berlaku. Semua material yang digunakan dilakukan penyimpanan di tempat dan kondisi yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, agar mutu bahan tetap terjaga dengan baik
Jadwal Konstruksi
Jadwal konstruksi dibuat pihak kontraktor kemudian diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan mendapat persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Contruction Meeting)
Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek mobilisasinya meliputi:
  1. Dump Truck
  2. Asphalt finisher
  3. Tandem Roller
  4. Vibrator Roller
  5. Wheel Loader
  6. Excavator
  7. Motor Grader
  8. Aspal Spayer
  9. Water Tanker
  10. Concrete Mixer
  11. Generator Set
  12. Compressor
  13. Survey Equipment
  14. Pneumatic Type Roller (PTR)
  15. Flat Bed Truck
  16. Water Pump
  17. Slum Test
Papan Nama Proyek
  1. Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
  2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi Pekerjaan
  3. Bahan yang dipakai: kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat minyak, semen, dan lain-lain.
  4. Papan nama proyek dipasang di pangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
  5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek

Relokasi Utilitas dan Pelayanan
Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui beberapa tahapan:
  1. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
  2. Pelaporan terhadap depertemen terkait
  3. Pemindahan utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkait

Pekerjaan Tanah
Galian Biasa
Pelaksanaan galian biasa prosedurnya sebagai berikut:
  1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan berpedoman hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek. Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak konsultan dan direksi pekerjaan
  2. Penggalian secara manual dilaksanakan setelah pemasangan bowplank. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan di tepi galian dan selanjutnya dimuat ke dump truk kemudian diangkut keluar lokasi proyek
  3. Penggalian dengan menggunakan alat berat pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank.Tanah yang digali oleh excavator langsung dimuat ke dump truk kemudian diangkut keluar lokasi proyek
Pelaksanaan Galian Menggunakan Alat Berat dan Loading Hasil Galian

Galian Struktur 0 - 2 Meter
Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan dilakukan dengan menggunakan Excavator Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck dan membuang material hasil galian keluar lokasi jalan.
Timbunan Pilihan
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat - sifat tertentu yang sesuai dengan yang ditetapkan
Pekerjaan Urugan
Pekerjaan urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
  1. Pengangkutan material pengangkutan material urugan pilihan ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material di satu tempat dan kekurangan material di tempat lain.
  2. Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut: (a) kondisi cuaca; (b) panjang hamparan, lebar hamparan, dan tebal hamparan; (c) material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
  3. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan vibro roller. timbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan dengan sedemikian rupa yang sama.   Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.

Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah 
Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi bawah ini dilaksanakan sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai. Pekerjaan lapis pondasi bawah dengan prosedur sebagai berikut:
  1. Pengangkutan materia ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material di tempat yang lain.
  2. Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) kondisi cuaca; (b) panjang hamparan, lebar hamparan, dan tebal hamparan; (c) material yang tidak dipakai dipisahkan dan di tempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan
  3. Pemadatan material pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller dan PTR, Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan ke jalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai area pemadatan.Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai dengan hasil trial compaction.
Pengangkutan dan Penghamparan Material

Pemadatan Material

Pekerjaan Lapis Pondasi Atas 
Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi atas ini dilaksanakan sesudah pelaksanaan lapis pondasi bawah. Pekerjaan lapis pondasi atas dengan prosedur sebagai berikut:
  1. Pengangkutan material ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat dilokasi pekerjaan sebelum material di turunkan. Material diturunkan dengan jarak dan volume tertentu untuk memudahkan proses penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material di satu tempat dan kekurangan material di tempat lain.
  2. Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader. Dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) kondisi cuaca; (b) panjang hamparan, lebar hamparan, dan tebal hamparan; (c) material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan;
  3. Pemadalan dilakukan dengan menggunakan vibra roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.
Pengangkutan dan Penghamparan Material

Pemadatan Material

Pekerjaan Perkerasan Aspal
Lapis Resap Pengikat
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis resap pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa bahan pengikat aspal atau semen (misalnya lapis pondasi agregat). Bahan lapis resap pengikat diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak minyak tanah yang digunakan sesuai yang ditetapkan. Pengambilan lapis resap pengikat pada distributor aspal pada saat akan dilaksanakan pekerjaan. Lapisan resap pengikat hanya dikerjakan pada suatu permukaan jalan yang kering atau sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoran yang tidak berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkan kelancaran arus lalu lintas.
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah compressor dan alat bantu lainnya. Setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus lalu lintas dibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar permukaan yang baru dibersihkan tidak dilalui kendaraan.
Pembersihan Jalan

Penyemprotan Aspal ke Jalan (Lapisan Resap Pengikat)

Lation - Lapis Antara (AC - BC)
Tahapan pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan lapir aus aspal beton (AC – BC) selesai dan sudah mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, penghamparan, pemadatan di atas permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan. Aspal dihampar pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis resap pengikat atau biasa disebut prime cot. Material yang digunakan mempunyai spesifikasi yang telah ditetapkan. Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan dump truck. Bak dump truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran dan pada bagian atas dump truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat dari kain dan tahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bak dump truck dan tidak cepat turun suhunya. Dari dump truk material aspal dipindah ke aspal finisher untuk proses penghamparan. Dalam proses penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor dan direksi pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan. Pemadatan aspal yang telah dihamparkan oleh aspal finisher menggunakan alat tandem roller dan PTR. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah yang sama dengan asphal concrete. Peralatan yang dipakai:
  1. Aspal Mixing Plant {AMP)
  2. Genset; yang dipakai pada AMP
  3. Aspal Finisher
  4. Dump Truck
  5. Tandem Roller
  6. PTR
  7. Wheel Loader 
Penghamparan Asphalt Concrete

Pemadatan Asphalt Concrete

Bahan Pengisi (Filler) Tambahan
Bahan pengisi (filler) yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (lime stone dust), kapur padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui areh direksi pekerjaaan. Filler sebagai bahan tambahan campuran Laston AC-BC selain aspal minyak yang telah dicampur pada lapisan AC-BC itu sendiri. Filler digunakan sebagai bahan tambahan pengikat antara lapis resap pengikat aspal cair dengan laston AC-BC, bahan ini memberikan fungsi khusus untuk menambah kekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut lebih terpenuhi.

Pekerjaan Struktur
Seluruh pekerjaan yang mencangkup pekerjaan struktur yang telah ditetapkan

Pekerjaan Lain - Lain
  1. Administrasi/Dokumentasi
  2. Demobilisasi 
  3. Pembersihan Akhir 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar