a.
Cipping pada jalur
retak (gambar 2.102)
Gambar 2.102. Cipping
pada Jalur Retak
b.
Bersihkan permukaan beton pada
bagian yang retak dari semua kotoran dan debu dengan menggunakan angin
kompressor/sikat kawat.
c.
Bor pada bagian atas atau bawah pada
lokasi retak untuk penempatan nepel dengan jarak ± 20 cm.
d.
Pasang nepel dan lem pada
tempat–tempat yang telah dibor dengan menggunakan bahan epoxy
(gambar 2.103).
(gambar 2.103).
Gambar 2.103. Memasang Nepel
e.
Tutup semua bagian retak dengan
epoxy (gambar 2.104).
Gambar 2.104. Menutup
Bagian Retak dengan Epoxy
f. Pekerjaan injeksi dilakukan dari
lebar retak yang besar ke arah lebar retak yang kecil.
Alat yang
digunakan untuk menginjeksi yaitu :
Memakai Mini Kompressor :
Memakai Mini Kompressor :
a.
Isi tabung dengan material injeksi
dengan dosis sesuai prosedur/brosur
b.
Hubungkan selang antar mini
kompressor tabung pengatur angin tabung material injeksi nepel.
c.
Hidupkan mini kompressor dengan
tekanan 2–3 MPa (Low Pressure).
d.
Buka tabung pengatur angin dengan
perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 1 dan mengisi bagian yang
retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 2 (gambar
2.105).
Gambar 2.105. Mengalirkan Material Injeksi Melalui
Nepel
e.
Ikat selang yang sudah terpasang
pada nepel 2 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga
dapat terisi oleh material injeksi.
f.
Buka tabung pengatur angin dengan
perlahan sampai campuran injeksi mengalir masuk nepel 3 dan mengisi bagian yang
retak sampai material injeksi keluar dari lubang kontrol pada nepel 4.
g.
Ikat selang yang sudah terpasang
pada nepel 4 agar cairan dapat menyebar ke seluruh bagian yang retak sehingga
dapat terisi oleh material injeksi, lakukan dengan cara yang sama pada seluruh
nepel yang terpasang.
Gambar Proses Perbaikan Beton dengan Menggunakan Sistem Injeksi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar