Sabtu, 30 Mei 2015

Terminal Bandara

Terminal pada bandar udara terdiri atas terminal keberangkatan (departure terminal) dan terminal kedatangan (arrival terminal) serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
Terminal keberangkatan (departure terminal) adalah terminal yang mengatur proses keberangkatan penumpang mulai dari pemesanan tiket penerbangan (seatreservation), pelayanan barang-barang penumpang, dan pengiriman barang melalui jasa transportasi udara.
Terminal kedatangan (arrival terminal) adalah terminal yang mengatur proses kedatangan penumpang pesawat terbang menuju bagian pemeriksaan administratif bandar udara dan fasilitas keluar bandar udara (airport exitfacilities)
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan terminal pada bandar udara/lapangan terbang:
  1. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara. Hal ini berpengaruh pada kapasitas penerimaan dan pelayanan penumpang pada terminal bandar udara, seperti perkiraan kebutuhan ruangan pelayanan pada terminal bandar udara (ruang tunggu keberangkatan, front-counteruntuk pemesanan tiket, fasilitas pelayanan barang (baggage claim) dan koridor terminal.
  2. Processing, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang melayani pemesanan tiket, pengurusan barang-barang penumpang (baggage claim) dan pemeriksaan administratif dokumen kepabeanan (paspor, visa dsb)
  3. Flight interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang mengatur penumpang menuju ke pesawat terbang sesuai dengan tujuan penerbangan maupun untuk proses kedatangan penumpang. Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah gate (pintu penghubung untuk penumpang menuju ke pesawat terbang yang dilengkapi dengan passengers nose).
Ada 2 macam konsep dalam perencanaan terminal pada bandar udara, yaitu:
Konsep Distribusi Horisontal (Single Level Terminal)
Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan pengaturan dan pendistribusian kegiatan proses keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui satu tingkat terminal
Konsep distribusi ini terdiri atas:
Konsep Distribusi Linear
Konsep ini merupakan cara konvensional dalam pengaturan letak pesawat terbang di terminal, yakni posisi pesawat terbang berbaris memanjang dengan arah ke dalam (nose-in) Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 per tahun

Contoh Konsep Distribusi Linear

Konsep Distribusi Dermaga
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang pada sepanjang jalur terminal secara sejajar dengan arah ke dalam (nose-in)
Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 –1.000.000 per tahun

Contoh Konsep Distribusi Dermaga

Konsep Distribusi Satelit
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang mengelilingi bagian ujung terminal (flight interface) dan memberikan kemudahan dalam mobilitas/manuver pada apron. Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 –1.000.000 per tahun.

Contoh Konsep Distribusi Satelit

Konsep Distribusi Vertikal (Multilevel Terminal)
Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan tujuan untuk mendistribusikan aktivitas proses keberangkatan dan kedatangan melalui beberapa tingkat fasilitas pelayanan terminal.
Penentuan tentang jumlah tingkat fasilitas pelayanan terminal tergantung pada jumlah penumpang yang dilayani, tipe lalu lintas penerbangan, tingkat intensitas penerbangan, dan rancangan induk terminal.

Contoh Konsep Distribusi Vertikal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar