Rabu, 04 September 2013

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah perkerjaan proyek konstruksi, baik rumah, gedung, jembatan, jalan, bandara, pelabuhan dan lain-lain. RAB sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi agar proyek dapat berjalan dengan efisien karena dana yang cukup.
Ada 4 langkah dalam menghitung Rencana Anggran Biaya (RAB)antara lain:
Menghitung volume pekerjaan.
Menghitung semua item pekerjaan. Mulai dari pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan pematangan lahan sampai pekerjaan finishing. Volume pekerjaan bisa dalam satuan meter kubik, meter persegi, dan juga meter panjang tergantung dengan item pekerjaan. Contoh : Sebidang tanah dengan panjang 10 meter dan lebar 5 meter maka volumenya adalah 50 meter persegi.
Menghitung analisa harga satuan.
Menghitung analisa setiap item pekerjaan. Contoh : Pekerjaan pematangan lahan dibutuhkan 0,1 pekerja OH (orang per hari) dan 0,05 mandor OH untuk setiap meter persegi. Dalam menghitung analisa harga satuan ini, harus memacu pada aturan SNI tentang “Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan”. Setelah itu mengalikan dengan harga tenaga. Contoh : Upah pekerja tahun 2012 adalah Rp. 50.000,00  per hari sedangkan upah Mandor Rp. 60.000,00 per hari. Jadi harga satuan untuk pematangan lahan adalah Rp. 50.000,00 dikali 0,1 = Rp.5000,00 ditambah dengan Rp. 60.000,00 dikali 0,05 = 
Rp. 3000,00. Total harga satuan Rp 5.000,00 + Rp 3.000,00 = Rp 8.000,00 untuk per meter persegi.
Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan cara mengalikan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan. Dari contoh diatas dapat dihitung RAB = Rp. 8000,00 dikali dengan 50 meter persegi = Rp. 400.000,00. Jadi biaya untuk pematangan lahan untuk 50 meter persegi adalah sebesar Rp. 400.000,00.
Membuat rekapitulasi biaya.
Menjumlahkan semua item pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding hingga pekerjaan finishing. Sehingga didapatkan estimasi biaya dari proyek tersebut.


Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya
bangunan yang di dalamnya terdapat angka yang menunjukkan jumlah material, tenaga kerja, dan biaya 
persatuan pekerjaan, contohnya:
1. Pekerjaan pasangan batu bata = satuan pekerjaan m2,
2. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali = satuan pekerjaan m3,
3. Pekerjaan rangka atap = satuan pekerjaan m3,
4. Pekerjaan reng usuk = satuan pekerjaan m2,
5. Pekerjaan lantai keramik = satuan pekerjaan m2,
6. Pekerjaan beton struktur = satuan pekerjaan m3
7. Pekerjaan kusen = satuan pekerjaan m3, dan lain-lain.
Contoh analisa:
1 m3 beton bertulang campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr (besi 200 kg + bekisting)
Bahan
0.2000        m3        Kayu begesting 
1.5000        kg        Paku biasa 2" - 5"
0.4000        ltr         Minyak begesting 
200.00        kg        Besi beton polos
2.2500        kg        Kawat beton
8.0750        zak       Semen portland
0.5200        m3        Pasir beton
0.7800        m3        Koral beton 2/3
Tenaga 
3.9000        OH      Pekerja
0.3500        OH      Tukang batu
1.0400        OH      Tukang kayu
1.0500        OH      Tukang besi
0.2450        OH      Kepala tukang
0.1650        OH      Mandor
Keterangan:
Angka koefisien besi beton 200 kg = jumlah besi yang dibutuhkan dalam 1 mbeton, contoh perhitungan untuk 10 m3 beton,
  1. harga besi per-kg Rp. 10.000,00
  2. harga besi per m3 beton  200 kg x Rp. 10.000,00 = Rp. 2.000.000,00
  3. harga besi untuk 10 m3 beton  Rp. 2.000.000,- x 10 m3 = Rp. 20.000.000,00
  4. bahan yang butuhkan 200 kg x 10  m3 = 2.000 kg besi
Berapa kebutuhan besi dalam lonjor ?




  
Cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,0074 x d x d  kg/lonjor. Contoh berat besi diameter 12 mm
per-lonjor ( 12 m ), 0,0074 x12 x12 = 10,66 kg/ljr
Jumlah total besi 2.000/10,66 = 187,66 lonjor
(kebutuhan besi harus dicek dengan memperhitungkan pemotongan dan pembengkokan tulangan sesuai kebutuhan)
Angka koefisien pasir 0,5200 m3 = jumlah pasir yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton
Contoh perhitungan untuk 10 m3 beton, harga pasir per-m3 Rp. 150.000,00
  1. harga pasir per m3 beton  0,5200 m3 x Rp. 150.000,- = Rp. 78.000,00
  2. harga pasir untuk 10 m3 beton  Rp. 78.000,00 x 10 m3 = Rp. 780.000,00
  3. bahan yang butuhkan 0,5200 m3 x 10  m3 = 5,2 m3
Angka koefisien tenaga, contoh pekerja 3,9000 OH (orang per hari) = kebutuhan tenaga kasar dalam 1 m3 beton (terkait dengan upah dan waktu kerja).

Untuk menetukan koefisien analisa satuan pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah:
Melihat buku analisa BOW (Bugerlijke Openbare Werken)Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari penelitian zaman belanda dahulu, sudah jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga.
Melihat Standar Nasional Indonesia (SNI)Standar Nasional (SNI) ini di keluarkan resmi oleh Badan Standarisasi Nasional secara berkala sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk memudahkan mengetahui edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007, dan SNI 2008.
Melihat standar perusahaanpada perusahaan konstruksi/konsultan biasanya menentukan koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja, koefisien analisa harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.
Pengamatan dan penelitian langsung di lapangancara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman, hasilnya akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita dilapangan, caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Melihat standar harga satuan per wilayahHarga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah / perusahaan, jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung rencana anggaran biaya kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan.








  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar