Selasa, 01 Januari 2013

Material Dinding

 Dinding Bata Kapur
Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat, pagar pembatas tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan kapur gunung. Macam-.macam tipe campuran antara lain:
  1. Campuran bahan: tanah liat + tanah kapur + kapur-bubuk + semen. 
  2. Campuran bahan : tras + kapur 
  3. Campuran bahan: tanah liat + pasir + kapur bubuk + pc. 
Harganya sangat murah. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester serta diaci dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.  

Dinding Bata Kapur Dan Kolom Pengaku Dinding Bata Kapur 

Dinding Bata Hebel atau Celcon
Dinding  bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Penjualan bata jenis inipun tidak diretail pada setiap agen atau toko material. Pembelian biasanya harus dengan memesan terlebih dahulu. umumnya berukuran 10 cm x 19 cm x 59 cm. Bahannya terbuat dari pasir silika. Bata jenis ini harganya lebih mahal kurang lebih 16,5% dari harga dinding bata merah untuk setiap 1 m2 terpasang. Dinding jenis ini sering digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel,  apartemen, monumen dan gedung-gedung mewah yang lain.  

Kelebihan yang dimiliki  dinding ini adalah cepatnya proses pemasangan, mudah dalam pemotongan karena hanya menggunakan gergaji, bahannya tahan api dan air serta kedap suara. Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang. 

Bata Hebel Dan Pengerjaan Bata Hebel

Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang  disyaratkan pada bata merah. Pemesanan tidak dilakukan secara unit, melainkan dalam ukuran 1 m3. Untuk 1 m3 bata jenis ini bisa digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 m2. Namun hal ini tergantung juga dengan ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 m2 bila ketebalannya lebih besar.

Bata Hebel Dalam Pengiriman dan Aplikasinya dalam Pasangan Dinding 

Bata Hebel Buatan Xella, Dengan Bata Hebel Pembangunan Gedung Dapat Dilakukan Secara Para Fabrikasi.

Proses Pembuatan Bata Hebel

Dinding Partisi
Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan konstruksi dinding yang lain.  Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar (eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat. Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran. 
Bahan  yang  dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan
gipsum dengan ketebalan 9-12 mm. Bahan lain yang bagus untuk partisi adalah papan semen  fiber glass. Bahan tersebut terbuat dari campuran semen dan  fiber glass  sehingga sangat kuat. Pemasangan ke rangka (kayu atau  hollow) menggunakan sekrup. Bahannya mudah dipotong hanya menggunakan gergaji. Ketebalannya beragam mulai dari 4 mm, 6 mm, 9 mm, 12 mm, dan 15 mm. Panjang dan lebarnya sama dengan ukuran lembaran tripleks, yaitu 122 cm x 244 cm. Dari segi beban terhadap bangunan, dinding partisi dapat diabaikan. Untuk dinding partisi yang memakai bahan multiplek bisa dikatakan kurang aman, mengingat bahan mudah terbakar dan mudah mengelupas bila sering terkena air. Secara umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis,  untuk luar dan dalam. Bila dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis bahan disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.  

Sistem Partisi Tahan Api  1 Jam - Akustik Optimal, menggunakan 1 lapis papan gipsum 13 mm yang diaplikasikan pada kedua sisi dan rangka BMS yang diaplikasikan saling-silang (staggered) dengan ketebalan (TCT) minimal 0.55 mm 

Dewasa  ini penggunaan dinding partisi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan perumahan dan perkantoran yang tidak hanya mempertimbangkan faktor biaya dan waktu yang dihabiskan dalam membangun suatu bangunan. Dinding partisi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat di sektor real. Sementara ini dinding partisi merupakan hasil dari pengembangan teknologi yang tepat guna. Dimana perkembangan teknologinya selalu meningkat sejalan dengan inovasi produsen dinding partisi ini.

Potongan/tampak atas dan spesifikasi produk dinding partisi

Sistem Partisi Tahan Api 2 Jam Ketinggian Optimal, menggunakan 2 lapis papan gipsum 16 mm yang diaplikasikan pada kedua sisi dan rangka BMS dengan tebal (TCT)

Potongan/tampak atas dan spesifikasi produk dinding partisi 

Dipasaran semakin banyak pilihan bahan untuk diterapkan menjadi dinding partisi, namun ada 3 bahan yang seringkali saya gunakan dalam perencanaan, antara lain : Gypsum,Papan Kalsium/ Fibercement, dan Triplek/Multiplek.
  1. Papan Gypsum: Papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang dibungkus dengan kertas penguat di sekelilingnya. Pada umumnya yang tersedia dipasaran pada bagian ujung papan sisi panjang berbentuk miring (recessed edge) namun ada juga beberapa produk yang menyediakan tepian yang kotak untuk aplikasi khusus. Kekuatan utama gypsum terletak pada kertas pembungkusnya. Untuk papan gypsum standar kertas pembungkus biasanya berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas mirip dengan kertas zak pembungkus semen. Saat ini produsen gypsum memproduksi beberapa jenis gypsum untuk beberapa aplikasi. Ketebalan gypsum bervariasi, rata-rata di pasaran adalah 9mm, 12mm dan 15 mm untuk type gypsum standar (plasterboard).
  2. Papan Kalsium : Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium menyerupai bahan plafon fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Papan kalsium dalam proses produksinya telah mengalami pengeringan secara autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat jenis papan lebih berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan papan kalsium lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari 6mm,9mm dan 12 mm.
  3. Triplek atau Multiplek: Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

Dinding Batako
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar, bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland, Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m2 luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75 %. Beratnya tembok diperingan dengan 50 %, dengan demikian juga pondasinya bisa berkurang. Namun demikian masih lebih mahal jika dibanding dengan bata kapur Bentuk batu batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jika kualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhana dan tidak perlu dibakar. Namun bahan  bangunan tersebut masih baru di Indonesia, cara-cara pembuatan, pemakaian pemasangan maupun adukanadukannya dapat dipelajari dengan seksama.  
Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras cukup baik, jika perlu ditambah dengan sedikit semen  portland, diaduk sebaik-baiknya dalam keadaan kering. Tempat pembuatan adukan harus bersih dan terlindung dari hujan. Kemudian adukan yang kering diaduk dengan air secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari suatu adukan dibuat bola-bola adukan, yang digenggam-genggam pada telapak tangan. Apabila bola adukan dijatuhkan hanya sedikit berubah bentuknya, maka kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila dilihat telapak tangan tidak berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang. Jikalau kadar  air tercapai dengan tepat, perataan dapat dimulai. Batu-batu yang baru dicetak disimpan dalam los agar terhindar dari panas matahari maupun air hujan, kemudian diletakkan berderet di rak dengan tidak ditimbun.
Masa  perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan biarkan selama 3 minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di tempat sekitarnya udara tetap lembab. 

Beberapa macam bentuk batako 
Keterangan: 
  1. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding luar. 
  2. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup pada sudut-sudut dan pertemuan. 
  3. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding pengisi dengan tebal 10 cm. 
  4. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup  pada dinding pengisi. 
  5. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus  untuk dinding pengisi dan pemikul sebagai  hubungan-hubungan sudut dan pertemuan. 
  6. Panjang 40 cm, lebar 8 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus untuk dinding pengisi 
Pada pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut: 
  1. Disimpan dalam keadaan cukup kering 
  2. Penyusunan batu cetak sebelum dipakai cukup setinggi lima lapis, untuk keamanan dan juga untuk memudahkan pengambilan 
  3. Pada pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh direndam air
  4. Untuk pemotongan batu batako dipergunakan palu dan tatah untuk membuat goresan pada batu yang akan dipatahkan.

Mesin Cetak Batako dan pemasangan batako

Industri Batako 

Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak berbeda dengan aturan batu merah. Pada prinsipnya sistem pemasangannya menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar yang menentukan tinggi-nya lapisan masing-masing, sehingga pada tiap-tiap pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus. Pemasangan batu batako terakhir selalu di tengah-tengah.  
Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-1ubang batu batako. Kolom beton ini selalu dipasang di  sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding seperti terlihat pada gambar diatas. Jika dinding bersilangan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang, maka digunakan angker besi beton 3/8".
Beberapa aturan pemasangan batako adalah  seperti dilihat pada gambar-gambar berikut : 

Beberapa aturan pemasangan batako 

Menyusun dinding pasangan-batu beton: (a) Bantalan adukan ditebar pada fondasinya. (b) Lapisan-arah pertama dari blok untuk pasangan sudut-antar diletakkan di atas adukannya. Adukan untuk siar pasangan pelopor diberikan pada ujung setiap blok dengan cetok sebelum bloknya diletakkan.  

(c) Pasangan pelopor dibangun lebih tinggi. Adukan biasanya  diberikan hanya pada cangkang muka bloknya dan tidak diberikan pada badannya. (d) Ketika setiap lapisanpasangan dibentang, tingginya secara teliti diperiksa entah menggunakan mistar lipat, atau, seperti yang ditunjukkan di sini, batang-ukur tingkat yang ditandai dengan tinggi setiap lapisan-pasangan.
 
(e,f) Setiap lapisan-arah baru juga diperiksa dengan alat sipat-datar untuk memastikan bahwa lapisan itu mendatar dan tegak lurus. Waktu yang diluangkan untuk memastikan pasangan sudut antarnya telah akurat akan cukup diimbangi oleh ketelitian dinding dan kecepatan penyusunan di antara pasangan pelopor.  

(g) Siar pasangan sudut-antar dirapikan menjadi profil konkaf. (h) Sikat lunak akan membuang remah-remah setelah perapihan cetok konkaf tadi. (i) Sebuah benang tukangbatu dipertahankan tetap tegang di antara pasangan pelopor pada blok tali-sipat. 

(j) Lapisan-pasangan blok di antara pasangan pelopor disusun dengan cepat, dan disebariskan hanya dengan tali-sipat; tidak diperlukan lagi batangukur tingkat atau alat sipat-datar. Tukang-batunya telah menebarkan adukan siar kasuran dan memberi "olesan adukan tepi" siar kasurannya untuk beberapa blok. 

 
(k) Setiap lapisan-pasangan blok penyisip diakhiri dengan blok-tutup, yang harus disisipkan diantara blok yang telah dibentang. Siar kasuran blok-blok yang telah disusun diberi olesan-adukan tepi. (I) Kedua ujung blok-tutup diberi olesan-adukan tepi, dan blok ini diturunkan secara cermat ke tempatnya.

Dinding Batu Bata
Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan  batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding.   Pembuatan  batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat dengan menggunakan bahan-bahan dasar :  
  1.  Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
  2. Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga dicampur pada batu merah yang masih mentah.  waktu pembakaran batu merah akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah 
  3. Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau, kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu dalam proses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu merah. 
  4. Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah.  Lempung yang sudah dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya. 
Campuran itu direndam selama satu hari satu malam dengan kondisi yang sudah bersih dari batu-batu kerikil atau bahan lain yang dapat menjadikan kualitasnya jelek. Kemudian dicetak dengan menggunakan cetakan dari kayu, bisa juga digunakan cetakan dari baja. Untuk mempermudah lepasnya batu merah yang dicetak, maka bingkai cetakan dibuat lebih besar sedikit ke bawah dan dibasahi dengan air.  Batu merah yang belum dibakar juga disebut batu hijau. Sesudah keras bata dapat dibalik pada sisi yang lain. Lalu ditumpuk datam susunan setinggi 10 atau 15 batu. Susunan ini terlindung dari sinar matahari dan hujan. Pengeringan ini membutuhkan waktu selama 2 hari s/d 7 hari. 
Pembakaran batu hijau ini dilakukan setelah batu itu kering dan disusun sedemikian rupa, sehingga berupa suatu gunungan dengan diberi celah-celah lobang untuk memasukkan bahan bakar. 
Hasil batu merah yang baik bakarannya, tergantung dari banyaknya batu merah yang dibakar. Kalau yang dibakar sedikit saja, persentase hasil pembakaran lebih banyak. Pada umumnya kerusakan batu merah dalam proses pembakaran sekitar 20% sampai 30%. Bahan bakarnya menggunakan kayu atau sekam padi. Setelah selesai proses pembuatan, batu merah selalu harus disimpan dalam keadaan cukup kering. Bila tidak ada gudang, maka dilindungi dengan plastik terhadap air hujan. 

Cetakan kayu untuk membuat tujuh bata sekaligus. 

Sebelum munculnya tungku-tungku modern, bata paling sering dibakar dengan cara menumpuknya dalam jajaran longgar yang disebut sebagai  tungku bata-lapangan dengan tanah atau lempung, menyalakan api di bawah jajaran tersebut, dan mempertahankan api itu selama beberapa hari. Setelah  mendingin, tungku bata-lapangan itu dibongkar dan batanya dipilah sesuai dengan derajat pembakaran yang telah dialaminya. 
Batu bata yang berdekatan dengan api  (bata klingker)  sering mengalami kelebihanbakar dan terdistorsi, yang membuatnya menjadi tidak menarik, dan oleh sebab itu tidak sesuai digunakan pada pekerjaanbata ekspos. Bata-bata dalam zona tungku bata-Iapangan di dekat api akan terbakar sempuma tetapi tidak terdistorsi, ini sesuai untuk  bata lapis-muka  di bagian luar dengan derajat daya-tahan terhadap cuaca yang tinggi. 

Bata sering kali dicetak sesuai pesanan untuk kegunaan tertentu. Alur lapisan-pasangan muka air tegak-muka pada sebuah dinding hubungan di Inggris ini dicetak berbentuk kurva ogif. 

Bata yang paling jauh dari api akan menjadi lebih lunak dan akan dipinggirkan untuk digunakan sebagai bata belakang, sementara sejumlah bata dari sekitar keliling tungku bata-Iapangannya tidak cukup terbakar dan hasilnya tidak baik, bahkan tidak dapat digunakan untuk keperluan apapun, bata yang seperti ini akan dibuang. Sebelum pengangkutan mekanik ditemukan, bata untuk suatu bangunan biasanya diproduksi dari tanah yang diperoleh dari tapak bangunan atau tidak jauh di sekitar lokasi yang akan didirikan bangunan. 
Ciri-ciri batu merah yang baik ialah :
  1. Permukaannya kasar 
  2. Warnanya merah seragam (merata) 
  3. Jika dipukul Bunyinya nyaring 
  4. Tidak mudah hancur atau patah
Ukuran-ukuran batu merah bermacam macam tergantung kegunaan dan pesanan, namun umumnya di Indonesia ukuran standar seperti berikut : 1) panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau 2) panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm 
Penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti tersebut di atas ialah: untuk panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal 5 %. Tetapi antara bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan ukuran-ukuran ter-kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah: untuk panjang 10 mm, untuk lebar 5 mm dan untuk tebal 4 mm. Batu merah dapat dibagi atas tiga tingkat seperti berikut: 
  1. Batu  merah mutu tingkat I  dengan kuat tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2 dengan ukuran yang sama tanpa penyimpangan. 
  2. Batu merah mutu tingkat II   dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 dan 100 kg/cm2  dan ukurannya menyimpang 10%. 3)  Batu merah mutu tingkat III  dengan kuat tekan rata-rata antara 60 kg/cm2  dan 80 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 20%. 
Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu merah masing- masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horisontal setebal 1,5 cm. 
Jika dibedakan pengaturannya, ada beberapa kemungkinan, yaitu : 

Aturan batu memanjang dan aturan batu melintang (1/2 batu) dengan tebal dinding 11 cm atau 11,5 cm

Aturan batu memanjang dan aturan batu menyilang melintang bersilang (staand

Aturan batu Belanda dan aturan batu Gothik (vlaams). semuanya pada tebal dinding 23 cm atau 24 cm.

Cara pemasangan batu bata  

Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan pemasangan perlu dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air. Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masing-masing, sehingga dapat diatur seragam. Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang  tertekan keluar siar-siar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan. 
Kualitas batu merah di Indonesia umumnya kurang baik dan sering kurang keras dan padat, tidak seperti batu merah yang dibuat di Eropa dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh bahan dasar dan cara pembuatan yang masih sering sangat sederhana. Karena itu, untuk menambah keawetan terhadap pengaruh-pengaruh iklim, maka terutama dinding batu merah dengan tebal 11 cm atau 11,5 cm (karena tipisnya dinding terlalu lemah untuk menahan gaya tekan vertikal dan gaya horisontal atau gaya gempa) diperkuat dengan rangka yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang setiap luas tembok 12.00 m2. Kolom beton bertulang ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding, dan pada jarak 3,00 m, seperti juga terlihat pada gambar berikut: 

Cara pemasangan batu bata dengan kolom beton 

Dinding Baja
Banyaknya material baja bermunculan menimbulkan kemungkinan baru dalam menggunakan material sebagai dinding. Karakter kokoh dan futuristik menjadi bagian terpenting dari penampilan material ini. Namun, kelemahan material ini adalah bahwa dinding baja ini akan menimbulkan panas dalam ruangan didalamnya, karena itu sebaiknya bila menggunakan dinding ini harus dibarengi dengan naungan (misalnya naungan bayang-bayang pohon) pada permukaan baja ini agar tidak terlalu panas, serta penghawaan alami yang baik. Untuk penghawaan di dalam dapat menggunakan AC jika dirasa terlalu panas.

Material Dinding Baja

Dinding Kaca
Selain terbaru daftar bahan yang digunakan untuk dinding kamar mandi kaca. Kaca-ubin dinding yang mendapatkan popularitas besar di interior kamar mandi modern karena alasan berikut. Kaca Dinding Ubin untuk Kamar Mandi :
  1. Ubin kaca dikenal untuk terlihat bersemangat unik itu meminjamkan ke dinding kamar mandi.
  2. Ubin Kaca sangat kedap air, dan karenanya ideal untuk dinding kamar mandi.
  3. Dinding kaca kamar mandi dapat dengan mudah dibersihkan.
  4. Ubin Kaca menawarkan daya tahan dan ketahanan.
  5. Ubin kaca daur ulang secara luas diadopsi sebagai alternatif hijau untuk dinding kamar mandi.
  6. Ubin Kaca tersedia dalam warna yang mempesona.
  7. Ubin Kaca dapat diinstal dalam yang indah, mosaik dan pola gradien disesuaikan.
  8. Kaca instalasi ubin kebutuhan pengerjaan yang tepat.
  9. Satu-satunya kelemahan adalah faktor biaya.

Material Dinding Kaca

Dinding Batu
Alami dan mewah – batu merupakan bahan yang sangat baik untuk dinding kamar mandi. Varian banyak digunakan adalah marmer, travertine, batu kapur dan batu tulis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang harus memilih untuk dinding kamar mandi batu. Slate Ubin untuk dinding kamar mandi :
  1. Batu ubin meminjamkan terlihat mewah tak tertandingi pada dinding kamar mandi.
  2. Tekstur alami batu memberikan efek menenangkan ke kamar mandi.
  3. Batu ubin sangat tahan lama dan awet. Ini adalah solusi abadi untuk dinding kamar mandi.
  4. Batu ubin dapat diperbarui oleh polishing.
  5. Meskipun terbatas dibandingkan dengan ubin keramik, tetapi batu juga menawarkan variasi warna dan tekstur.
  6. Batu ubin yang mudah ternoda oleh asam yang merupakan komponen utama pembersih kamar mandi. Jadi, perawatan harus dilakukan saat membersihkan batu-keramik dinding kamar mandi.
  7. Batu ubin yang mahal.

Material Dinding Batu

Dinding Prefabrikasi
Dalam konstruksi sebuah bangunan gedung, dinding adalah salah satu item yang pasti ada baik untuk interior maupun eksterior. Untuk dinding interior, saat ini banyak material dan juga metode alternatif di samping pasangan batu bata konvensional. Untuk Eksterior, beberapa bangunan memadukan antara beberapa material misalnya dinding bata yang dipadu dengan dinding kaca atau lainnya.
Namun yang umum digunakan untuk eksterior adalah dinding yang terbuat dari pasangan bata dengan finishing plester aci. Dalam pelaksanaannya, tipe dinding eksterior seperti ini, kini sudah memiliki metode alternatif, salah satunya adalah dinding prefab. Yang dimaksud dengan dinding prefab adalah dinding yang dibuat sebelumnya di luar lokasi pembangunan dan dalam bentuk yang sudah jadi dipasang pada lokasi pembangunan yang sudah ditentukan.

Dinding Prefabrikasi

Pada salah satu proyek yang pernah saya ikuti, dinding prefab terbuat dari pasangan bata ringan (celcon). Dinding tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa tipe sesuai dengan gambar, diplester dan di aci. Sebelum di pasang pada lokasinya, dinding tersebut sudah diberi cat dasaran pertama.
Pemasangannya membutuhkan alat tower crane sebagai pengangkutnya kemudian direposisi dengan menggunakan tuckle sebelum akhirnya di las. Penggunaan tower crane ini lebih disebabkan karena tinggi bangunan yang mencapai 32 lantai dan juga lahan yang tidak memungkinkan untuk penggunaan alat tambahan. Untuk bangunan gedung yang tidak tinggi penggunaan ini bisa digantikan dengan lainnya misalnya mobile crane.
Keuntungan yang utama dari penggunaan dinding prefab adalah pelaksanaan yang lebih cepat ketimbang melaksanakannya dengan metode konvensional.

Dinding Kayu Log atau Batang Tersusun
Konstruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di Eropa Timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural.

Dinding Kayu

Dinding Papan
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior. Maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal. Konstruksi papan dipaku/diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1 m (panjang papan di pasaran ± 2 m, tebal/lebar beraneka ragam : 2/16, 2/20, 3/25, dan lain-lain). Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai dan susut.

Dinding Papan

Dinding Sirap
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2-4 lapis tergantung kualitas sirap (panjang sirap ± 55-60 cm).

Dinding Sirap

Dinding Bata Ringan
Bahan untuk dinding , tahan api, tahan gempa, pemasangan lebih cepat dan hemat biaya konstruksi

Bata Ringan

Dinding Yumen Board
Yumen Board adalah perpaduan antara serutan kayu memanjang ( lebar 3-5 mm) yang menghasilkan motif serat kasar, dengan campuran semen Portland sebagai unsur pengikat, kemudian di-press dan dicetak dalam bentuk board.Yumen Board memiliki motif serat kasar dan warna natural semen (gray) , tersedia dalam bentuk lembaran berukuran 60x240 cm dengan beberapa variasi ketebalan.Penggunaan Yumen Board antara lain sebagai bahan dinding luar/ dalam, bahan partisi ruangan, bekisting, dan sebagainya.

Yumen Board

Dinding Bambu
Dinding anyaman bambu sering dipakai untuk menciptakan kesan tradisional. Jenis bambu yang sering dipakai untuk material dinding adalah bambu hitam atau bambu tali. Walaupun murah, mudah dipasang, dan mempunyai nilai estetis tersendiri, perlu diingat bahwa dinding bambu mudah terbakar dan mudah terserang hama bubuk.

Dinding Bambu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar