Pada
prinsipnya proses pendinginan AC tidak jauh berbeda dengan lemari pendingin
(kulkas). hanya pada AC pemindahan panas di perlukan energi tambahan yang
besar, mula2 panas dari udara di dalam ruang di serap oleh evapulator, lalu
panas dari evapulator di serap oleh kompresor dan selanjutnya di pompakan ke
kondensor, dan dari kondensor di pisahkan atau di buang ke luar ruangan. Udara
yang diserap berubah temperaturnya,
kemudian udara di kembalikan ke ruang dengan bantuan kipas (blower) dan
bercampur dengan udara ruangan. Secara
umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
- penyerapan panas oleh evapulator
- pemompaan panas oleh kompresor
- pelepasan panas oleh kondensor
- serta adanya proses ekspansi (di dalam AC biasanya Pipa kapiler)
embun dapat di aturnya. Karena ha ini berpengaruh besar terhadap proses perpindahan panas yang terjadi pada AC.
Simplenya, proses dingin muncul sebagai akibat adanya perubahan panas yang berpindah dari ruang yang temperaturnya tinggi ke temperatur yang rendah yang di perlukan energi tambahan.
Evaporator
Evaporator
bagian yang bertekanan rendah/bersuhu rendah, berfungsi untuk menyerap panas
sehingga terjadi proses penguapan.proses penyerapan yang dilakukan oleh
evaporator berkaitan dengan temperatur ruangan sekitar 75⁰F
biasanya di pakai bahan pendingin (refrigent) yang mempunyai titik didih
sekitar 40⁰F. Panas yang di gunakan untuk mengubah wujud bahan
pendingin dan untuk menaikan temperatur uap lanjut yang di ambil dari udara
mengakibatkan udara yang meninggalkan pipa evaporator berubah menjadi titik
embun dan suhunya menjadi lebih dingin. Oleh karena itu, pada pipa evaporator
terjadi titi-titik air yang berasal dari pengembunan uap air di udara. Dalam konsep perpindahan panas menjadi dingin
evaporator merupakan bagian yang dalam di mekanisme ini. Proses percepatan yang
terjadi tergantung dari beberapa faktor yaitu:
- Bahan pipa,
- Luas permukaan,
- Faktor film (kerak)/sirip-sirip
- Bahan pendingin dan
- Konstruksi pipa evaporator.
Kompresor
Bagian
yang bertekanan tinggi / bersuhu tinggi, berfungsi sebagai pompa uap yang
memindahkan udara dari ruangan yang akan didinginkan ke ruangan lain. Besarnya
tenaga yang di perlukan tergantug dari perbedaan temperatur yang ada, semakin
tinggi temperatur yang di pompakan semakin besar tenaga yang di keluarkan oleh
kompresor, dimana tugasnya adalah menghasilkan fluida bertekanan tinggi, tugas
lainnya adalah menaikan temperatur.
Kondensor
Kondensor
merupakan alat untuk melepaskan panas, panas dari udara dalam ruangan yang di
serap oleh refrigent di evaporator setelah melalui proses pemadatan lalu di
lepaskan oleh kondensor di letakan di bagian luar ruangan, Kondensor bersuhu
dan bertekanan lebih tinggi dari evaporator. Kalau pada evaporator refrigent
berubah dari cair ke gas (uap) maka pada refrigent disini wujudnya di ubah dari
gas menjadi cair, media pelepasan panas adalah udara.
Ekspansi
Bagian
yang berfungsi untuk untuk menurunkan tekanan dan suhu, yang juga di gunakan
untuk mengatur jumlah cairan refrigent yang masuk ke dalam evaporator Alat inii terletak di antara evaporator dan
kondensor. Refrigent yang keluar dari kondensor mempunyai suhu dan bertekanan
tinggi, sedangkan refrigent yang masuk ke dalam evapurator harus memiliki suhu
dan tekanan rendah. Oleh karena itu untuk menurunkan suhu dan tekanan tinggi
ini diprlukan suatu alat ekspansi.
Menentukan AC untuk Ruangan
Kita
ketahui bahwa tujuan untuk pemasangan AC tidak lain dan tidak bukan yaitu agar
ruang-ruangan / kamar yang kita tempati mendapat udara yang sejuk, cuaca yang
panas di daerah kota serta sulitnya membuat ruangan dengan sirkulasi udara yang
baik, membuat orang sangat tidak nyaman berada di ruangan yang tidak ber-AC.
Sebelum menentukan / ingin melakukan pemasangan AC ada baiknya kita ketahui
beberapa hal tentang; Daya pendinginan AC (BTU/h – British Thermal Unit/hour),
Daya listrik (watt), dan PK kompresor. Hal yang paling di kenal untuk sebutan
AC adalah PK lalu apakah PK itu sendiri? PK (Paard kracht/ Daya Kuda/Horse
Power (HP) pada AC. PK adalah satuan daya pada kompresor, dan memang PK lebih
di kenal dan sering di sebut untuk menetukan kapasitas AC daripada BTU/hr. lalu
bagaimana cara menentukan berapa besar kapasitas AC pada ruangan yang akan kita
pasang, ini penting kita ketahui agar AC yang kita pasang bisa mendinginkan
ruangan dengan baik dan maksimal.
Rumus Perhitungan Pendingin
Jika
anda tidak mengetahui berapa kapasitas pendinginan untuk ruangan / kamar tidur
yang ingin anda pasangi ac, berikut ini saya berikan rumus perhitungan
kapasitas pendinginan untuk ruangan / kamar tidur anda :1 ton refrigerasi =
12.000 Btu /jam1 ton refrigerasi = 3,51 kw pendingin (12000/3414 = 3,51)
biasanya untuk 1 ton pendinginan, evaporator membutuhkan volume udara sekitar
400 cfm (cubic feet per minute) Kapasitas pendinginan ac harus disesuaikan
dengan ukuran ruangan yg ingin anda pasangi ac, rumusnya adalah : P x L x
500/800 = .....PK, Jika ruangan kamar tidur anda Panjangnya 4 meter dan
lebarnya 3 meter, berarti 4 meter x 3 meter x dengan 500/800 = 0.75 PK, berarti
ac yg harus anda pasang adalah 3/4 PK.atau bisa juga anda gunakan rumus P x L x
500 BTU = Kapasitas ac yang anda butuhkan, atau bisa juga dengan rumus 37 meter
= 12.000 BTU. kode kapasitas pendinginan ac berbeda-beda pada tiap merk ac,
contoh merk National / Panasonic menggunakan kode cs/cw 05 = 1/2 PK, 07 = 3/4
PK, 09 = 1 PK, 12 = 1.5 PK dan 18 = 2 PK. Sedangkan untuk Merk Daikin FT 20 =
3/4 PK, FT 25 = 1 PK, FT 35 = 1.5 PK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar