Sejarah Transportasi Udara :
1930 – 1950 = Pertumbuhan kurang pesat
Setelah 1950 = Pertumbuhan penggunaan pesawat terbang meningkat hingga mencapai 13% pertahun
Persentase angkutan udara terhadap total angkutan
- cermin taraf kehidupan masyarakat
- cermin tingkat kesibukan / kepentingan
- cermin nilai ‘waktu’ mahal (time is money)
- menunjukkan perhitungan jarak dalam satuan waktu tempuh
Transportasi udara berpengaruh terhadap beberapa hal yaitu :
- kehidupan ekonomi,
- sosial kemasyarakatan,
- sistem Hankam,
- politik,
- budaya,
- Iptek,
- informasi/ komunikasi,
- lain-lain.
- tingkat kepentingan,
- waktu / jarak,
- biaya,
- kenyamanan.
- angkutan umum
- angkutan massal
- angkutan jarak sedang / jauh
- angkutan khusus (militer)
- angkutan pribadi
- Menjamin keselamatan dan pertumbuhan penerbangan sipil yang wajar
- Mendorong disain pesawat dan pengoperasian untuk perdamaian
- Mendorong pengembangan jalur udara, bandar udara, fasilitas navigasi untuk penerbangan internasional
- Memenuhi kebutuhan manusia akan transportasi udara yang cepat, aman, nyaman
- Mencegah pemborosan ekonomi akibat persaingan yang tidak wajar
- Menjamin hak2 negara2 untuk melakukan penerbangan internasional
- Menghindarkan diskriminasi
- Mempromosikan keselamatan penerbangan & navigasi internasional
- Meningkatkan pengembangan aeronautika sipil internasional
- Menjalin komunikasi antar anggota, dengan dikeluarkannya Aerodromes Annexe 14
- General Aviation : pertanian, penyemprotan hama, instruksional, survai, pemetaan, dan lain-lain.
- Air Carrier : penerbangan komersial untuk penumpang oleh perusahaan penerbangan
- Domestic flight: melayani penerbangan antar pulau / antar kota dalam satu negara
- International flight: melayani penerbangan antar negara
- Ukuran (size)
- Berat (weight)
- Kapasitas (capacity)
- Panjang landasan pacu (runway’s length)
- Tebal perkerasan runway
- Tebal perkerasan taxiway
- Tebal perkerasan apron
- Panjang runway untuk take off
- Panjang runway untuk landing
Dasar pertimbangan pemilihan transportasi udara yaitu :
Beberapa jenis transportasi udara yaitu :
Beberapa jenis transportasi udara yaitu :
Jenis (mesin) pesawat :
Data perencanaan lapangan terbang yaitu :
- Piston engine aircraft : dijalankan dengan tenaga propeller – mudah sekali dikenali dari baling-balingnya
- Turbin power aircraft : pesawat jet; yang masih dikelompokkan lagi dalam:
- Turbo prop : mesin jet berpropeller dilengkapi turbin seperti F27 (Fokker 27)
- Turbo jet : tanpa propeller, khusus dari turbinnya
- Turbo fan : Turbo jet ditambah kipas yang biasanya diletakkan di depan mesin jet
Data perencanaan lapangan terbang yaitu :
- Ukuran (size)
- Berat (weight)
- Kapasitas (capacity)
- Panjang landasan pacu (runway’s length)
Berat pesawat menentukan :
Bentangan sayap dan panjang badan pesawat mempengaruhi :
Komponen Berat Pesawat :
- tebal perkerasan runway
- tebal perkerasan taxiway
- tebal perkerasan apron
- panjang runway untuk take off
- panjang runway untuk landing
Tampak Depan
- ukuran apron
- ukuran hanggar
- susunan gedung-gedung terminal
- lebar landasan pacu
- lebar landasan hubung
- jarak landasan pacu – landasan hubung
- jari-jari manuver
Airport System
Airport System adalah keseluruhan dari segala sesuatu yang ada di pelabuhan udara.
Sistem ini terdiri atas:
- Land side : urusan daratan di airport
- Air side : urusan penerbangan di airport
- En route : penerbangan di angkasa; jadi bukan bagian dari airport lagi
- Berat Kosong Operasi (Operating Weight Empty) : Adalah berat seluruh pesawat termasuk awak pesawat (tidak termasuk payload dan bahan bakar)
- Berat Muatan (Payload) : Adalah berat seluruh muatan yang menghasilkan pendapatan seperti penumpang, bagasi, surat-surat dan barang muatan lainnya
- Berat Bahan Bakar Kosong (Zero Fuel Weight) : Adalah berat yang mana di atas batas berat itu tambahan berat haruslah berupa bahan bakar. Saat pesawat miring ke samping, cairan bahan bakar tidak terkumpul ke satu sisi.
- Muatan Struktur Maksimum (Maximum Structural Payload) : Adalah beban maksimum yang boleh (diizinkan) diangkut pesawat terbang, baik berupa penumpang, barang muatan, atau gabungan keduanya.
- Muatan Maksimum (Maximum Payload) : Biasanya lebih kecil dari Maximum Structural Payload (mengingat susunan/ batasan ruangan)
- Maximum Structural Landing Weight (Bobot Pendaratan Struktur Maksimum) :Bobot ini adalah kemampuan struktur pesawat dalam pendaratan.
- Maximum Structural Take Off Weight (Bobot Lepas Landas Struktur Maksimum) : Bobot maksimum yang diperbolehkan pada saat lepas landas.
Gambar Situasi Bandara Adisucipto Yogyakarta
Denah Bandara Adisucipto
Konfigurasi Apron Bandara Adisucipto Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar