Senin, 31 Desember 2012

Perbaikan Beton Menggunakan Sistem Injeksi

Cara perbaikan beton kolom menggunakan sistem injeksi antara lain :
a.         Cipping pada jalur retak (gambar 2.102)

Gambar 2.102. Cipping pada Jalur Retak

b.        Bersihkan permukaan beton pada bagian yang retak dari semua kotoran dan debu dengan menggunakan angin kompressor/sikat kawat.
c.         Bor pada bagian atas atau bawah pada lokasi retak untuk penempatan nepel dengan jarak ± 20 cm.
d.        Pasang nepel dan lem pada tempat–tempat yang telah dibor dengan menggunakan bahan epoxy

Pedoman Proses Pemadatan Menggunakan Alat Jarum Penggetar (Alat Vibrator)

Berikut ini beberapa pedoman proses pemadatan menggunakan alat jarum penggetar :
  1. Pemadatan dilakukan secara vertikal dan masuknya ujung getar oleh beratnya sendiri.
  2. Penggetaran dilakukan pada spasi atau jarak yang teratur yang masih dalam pengaruh getaran antara satu titik dengan titik lainnya.
  3. Bila permukaan sekeliling jarum mulai menunjukan berkumpulnya pasta semen atau menjadi licin, maka pemadatan telah cukup dan harus pindah ke titik lainnya, dengan menarik pelan-pelan keluar sehingga lubang yang ditinggalkan ujung penggetar dapat tertutup dengan sendirinya.         
  4. Lamanya waktu penggetaran di setiap titik adalah 5 – 15 detik.

Cara Penuangan (Pengecoran) Beton

Cara penuangan (pengecoran) beton mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghasilkan beton dengan mutu yang diinginkan. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara lain:
  1. Beton yang dituang harus sesuai dengan kelecakan (workability) yang diinginkan, agar dapat mengisi bekisting dengan baik dan penuangan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi. Segregasi adalah pemisahan butiran agregat kasar dari adukan dan dapat menyebabkan sarang kerikil yang mengakibatkan kekuatan beton berkurang.
  2. Harus diperhatikan kesinambungan penuangan beton, penuangan lapisan beton yang baru harus dilakukan sebelum lapisan beton sebelumnya mencapai waktu setting awal (initial setting time).

Teknik Pengujian Slump

Teknik pengujian slump adalah  sebagai berikut :
a.         Persiapkan semua alat : lap dengan kain basah alat slump dan peralatannya yang lain (gambar 2.90).


Gambar 2.90. Peralalatan Uji Slump

b.        Tempatkan kerucut slump berdiri pada alas dengan posisi bodang yang lebih luas berada di bawah.
c.         Pasang kerucut sedemikian rupa sehingga kedudukannya stabil.
d.        Isi slump dengan adukan beton segar setinggi 1/3 bagian, kemudian tusuk dengan penusuk dari baja berdiameter 16 mm, panjang 60 cm sebanyak 25 kali (gambar 2.91).

Gambar 2.91. Mengisi Slump dengan Adukan Beton Kemudian Ditusuk-tusuk dengan Penusuk Dari Baja.

Minggu, 30 Desember 2012

Curing/ Perawatan Beton

Reaksi kimiawi antara semen dan air membutuhkan waktu. Fungsi semen sebagai perekat mulai berkembang pada saat umur beton masih muda, makanya untuk pekerjaan beton baik konvensional maupun precast perlu dilakukan perawatan beton. Tujuan perawatan beton yaitu :
  1. Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%)
  2. Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas suhu beku dan dibawah 50 derajat Celcius)
Tips untuk perawatan beton :
  1. Gunakan air secukupnya
  2. Jangan dibiarkan kering
  3. Beton kering = semua reaksi berhenti
  4. Beton tidak dapat direvitalisasi setelah kering

Sabtu, 29 Desember 2012

Pekerjaan Penggalian Tanah

Dalam pekerjaan penggalian tanah kita harus melakukan survei. Dari hasil survei  kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya pada pekerjaan penggalian, diantaranya :
a.    Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih
b.    Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan
c.    Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kita mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hyal berikut :
a.    Pembersihan Medan (Land Clearing)
b.    Penguapan Medan (Stripping)
c.    Galian Tanah
d.   Timbunan Tanah dan Penebaran
e.    Pemadatan Tanah
f.     Perataan Tanah
Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan

Erection Balok Jembatan Layang dengan Portal Ganda Kaki A

A.      Kondisi Lokasi Proyek
1)        Lokasi kerja sempit, jarak antara pier head dengan ruko 4,5 m pada kedua ruas jalan.
2)        Lalu lintas pada siang maupun malam hari sangat padat (merupakan jalan utama)
3)        Waktu kerja baru bias dimulai jam 24.00 s/d 04.00 WIB.
4)       Ada jaringan listrik tegangan menengah 150 kv, yang terletak di pinggir trotoar dengan jarak 3,50 m dengan pier head.

Gambar 1. Portal Saat Parkir

Erection (Pemasangan) Balok Beton Pratekan dengan cara Konvensional (Jembatan di atas sungai antara Kota A dengan Kota B)


A.      Persiapan
1)        Buat marking-marking pada pondasi (abutment/pier).
2)      Siapkan material dan peralatan untuk jembatan darurat (perancah) 2 set.
3)      Peralatan pendukung untuk erection.
4)      Tentukan nomor urutan balok yang akan dipasang.
Gambar 1. Rencana Peletakan Balok Beton Pratekan antara Kota A dan Kota B

5)         Perancah dibuat dari baja H (H beam) dengan ukuran sesuai dengan rencana.
6)         Perancah dipasang antara Abutment dan Pier



Gambar 2. Metode Tarik Balok (dari Kota B)